Jaringan pada Tumbuhan, Struktur dan Fungsinya.

Ruang Belajar Sains - halo sob.. terima kasih ya sob.. atas kesetiaanya mengunjungi blog ini. pada update sebelumnya telah kita bahas tentang sistem pencernaan pada ruminansia, bagi yang belum membaca silahkan baca DISINI. bagi sob.. yang sudah membaca artikel sebelumnya. pada kesempatan ini akan kita bahas tentang sistem jaringan pada tumbuhan.
mengapa pada tumbuhan terdapat jaringan? pada tumbuhan terdapat jaringan mersitem,, apa ya.. fungsinya tentang jaringan meristem? serta adanya jaringan permanen.. apa fungsinya jaringan permanen tersebut. yuk langsung saja sob.. kita bahas...

Menjelaskan jaringan meristem beserta sifat dan contoh-contohnya;
Menjelaskan jaringan permanen yang terdiri atas jaringan epidermis, jaringan dasar, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.

Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang sama.
Jaringan meristem pembelahan sel aktif dilakukan hanya di bagian tertentu saja.
Jaringan permanen bagian lain yang tidak mengalami pembelahan

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem dapat diartikan sebagai sekumpulan sel dengan bentuk dan fungsi yang sama serta memiliki sifat meristematik.
Sel-sel meristematik tersebut aktif membelah sehingga menghasilkan sel-sel anakan yang banyak. Sebagian sel-sel anakan tersebut ada yang tetap mempertahankan diri sebagai meristem sementara sel-sel anakan yang lain akan mengalami diferensiasi (perubahan bentuk dan fungsi).
Sel-sel yang mengalami diferensiasi tersebut keluar dari meristem dan akhirnya menjadi tergabung ke dalam jaringan lain dan menjadi suatu bagian utama dari tumbuhan. Kelompok jaringan ini akan menjadi jaringan permanen.

Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :
promeristem, adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio meristem primer, merupakan jaringan meristem yang ditemukan pada tumbuhan dewasa serta biasa ditemukan pada ujung batang (yang mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi) dan ujung akar (yang mengakibatkan akar bertambah dalam/panjang).
meristem sekunder, yaitu jaringan meristem yang berasal dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi.
Contoh : kambium (keluar membentuk kulit, ke dalam membentuk kayu)

Baca Juga :
Struktur penyusun pada tumbuhan

Berdasarkan posisinya, jaringan meristem dibedakan menjadi :
1. Meristem apikal, terdapat pada ujung batang dan ujung akar yang kelak menghasilkan pemanjangan batang dan akar. Meristem apikal mengalami pertumbuhan yang dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan menghasilkan jaringan yang dikenal dengan jaringan primer.
2. Meristem lateral, menghasilkan pertumbuhan ke arah samping. Hasilnya yang Anda lihat adalah batang dan akar semakin membesar/menebal. Pertumbuhan ini dinamai pertumbuhan sekunder.
Contoh : kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler berperan dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder sedangkan kambium gabus menghasilkan lapisan pelindung yang disebut periderm
3. Meristem interkalar, Meristem interkalar dapat tetap aktif, tetapi dalam waktu yang lama setelah sel-sel di ruas atas menjadi dewasa sepenuhnya. Pertumbuhan sel yang dilakukan oleh meristem interkalar menyebabkan munculnya bunga

2. Jaringan Permanen
Jaringan permanen tidak aktif membelah dan sel-selnya sudah terdiferensiasi.
Ketika berdiferensiasi, seiring waktu sel-sel di jaringan permanen memiliki bentuk dan fungsi khusus sesuai peruntukannya di dalam tubuh tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen terbagi menjadi jaringan epidermis, jaringan dasar, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus

a. Jaringan Epidermis
selalu terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan
fungsi lapisan epidermis adalah melindungi bagian dalam organ bersangkutan dari keadaan seperti hilangnya air karena penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan
epidermis memiliki beberapa ciri antara lain :
- terdiri dari sel-sel hidup;
- berbentuk persegi panjang;
- sel-selnya rapat tanpa ruang antarsel;
- tidak memiliki klorofil;
- mampu membentuk modifikasi jaringan epidermis.

Beberapa modifikasi epidermis antara lain adalah  stomata, spina (duri), sel kipas, sel kersik, dan trikomata (rambut-rambut).

b.  Jaringan Dasar (Parenkim)
Disebut jaringan dasar karena jaringan ini menyusun sebagian besar jaringan baik pada akar, batang, daun, maupun buah.
Ciri-ciri jaringan parenkim yang membedakanya dengan jaringan lain adalah :
sel-selnya merupakan sel hidup yang berukuran besar dan tipis, serta umumnya berbentuk segi enam;
memiliki banyak vakuola;
letak inti sel mendekati dasar sel;
mampu bersifat merismatik karena dapat membelah diri;
dan memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat.

c. Jaringan Penyokong
dikenal juga dengan nama jaringan mekanik, jaringan penunjang, atau jaringan penguat.
jaringan inilah yang menunjang bentuk tumbuhan hingga dapat berdiri dengan kokoh.
memiliki sel-sel dengan dinding sel yang tebal dan kuat, juga karena sel-selnya telah mengalami spesialisasi. Jaringan penyokong berfungsi untuk: 
menguatkan/menegakkan batang dan daun,
melindungi biji atau embrio,
melindungi berkas pengangkut (vaskuler).
Ada 2 jenis jaringan penyokong, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

d. Jaringan Pengangkut
jaringan pengangkut memiliki nama lain jaringan pengangkut adalah berkas vaskular.
Jaringan pengangkut ini berfungsi mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari satu bagian ke bagian lain tumbuhan.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan di bagi menjadi dua kelompok berdasarkan fungsinya:

Xilem
Xilem (pembuluh kayu) berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun.
Xilem tersusun dari parenkim dan serabut, serta trakeid, dan komponen pembuluh (trakea).

Floem 
Floem (pembuluh tapis) merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut lalu menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Jaringan floem sangat rumit, terdiri atas berbagai macam bentuk sel dan diantaranya ada yang masih hidup dan ada pula yang telah mati.
Komponen floem antara lain adalah parenkim floem yang berfungsi menyimpan cadangan makanan dan berperan sebagai sekat pemisah antara floem yang satu dengan yang lain.
Serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi untuk memperkuat jaringan pembuluh. Selain itu, komponen lain dari floem adalah pembuluh tapis dan sel pengiring/penyerta

Demikian pembahasan tentang Jaringan Tumbuhan, Struktur dan Fungsinya. Semoga bermanfaat, jangan lupa ikuti blog ini untuk mendapatkan update terbaru seputar matematika, Sains, serta IPTEK. Selamat Belajar, Semangat Belajar dan Salam Suksesuntuk kita semua.

0 komentar