Jenis Awan, Kabut, Butir Awan Lengkap Beserta Contohnya

Ruang Belajar Sains - Pembahasan Sebelumnya kita membahas tentang Awan dan Prepesitasi, nah.., pada kali ini akan membahas tentang jenis-jenis awan, Pengertian Kabut, Proses pertumbuhan awan. Namun Sebelum kita membahas itu semua, Alangkah baiknya kita bahas tentang Proses Pengintaian Awan?? Awan Bisa Mengintai???? Yuk Langsung saja dari pada penasaran... Cekidot.., Ke TKP Saja.., hehehe

PROSES PENGINTIAN AWAN (NUCLEATION)
Massa udara terangkat, butir-butir aerosol higroskopis menyerap uap air dari sekitarnya dan saat mencapai kejenuhan terjadi kondensasi.  
proses kondensasi yang terjadi pada lingkungan yang murni tanpa inti kondensasi maka disebut pengintian homogen (homogeneous atau spontaneous nucleisation) , 
jika terjadi pada inti kondensasi disebut pengintian heterogen.  
Pengintian homogen dicapai pada keadaan lewat jenuh sangat tinggi, sedangkan pengintian heterogen dicapai pada keadaan lewat jenuh rendah dan berperan penting di atmosfer (Rogers, 1979).
Adanya partikel aerosol sebagai zat terlarut menyebabkan tekanan uap di atas permukaan tetes cairan akan menurun.  Jika tetes berbentuk bola dengan jari-jari r, maka perbandingan tekanan uap jenuh antara tetes cairan dan larutan dapat dicari dengan persamaan pendekatan (Rogers, 1979) :

PROSES PERTUMBUHAN BUTIR AWAN
RH , butir akan tumbuh hingga mencapai keseimbangan kembali, proses ini dapat berlangsung terus hingga melewati RH 100%. 
Puncak kurva dicapai ketika jejari mencapai jejari kritis r* dan rasio jenuh kritis S*.  
Tetes dengan jejari r < r* akan tumbuh pada perbandingan jenuh S < S*, maka uap air akan berdifusi ke arah tetes, dan tetes akan tumbuh menjadi ukuran tetes awan (sekitar 0.02 mm).  
Tetes dengan jejari r < r* hanya tumbuh karena kenaikan kelembaban nisbi, dan disebut partikel haze
inti kondensasi : aktif jika tetes yang terbentuk pada inti dapat tumbuh mencapai jejari kritis r*.  
Secara teoritis, sekali tetes melewati jejari kritis, maka pertumbuhan akan terus berlanjut.  
Secara alami dalam awan banyak sekali mengandung tetes yang bersaing mendapatkan uap air, maka pertumbuhan terus-menerus tidak terjadi. 

JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
Berdasarkan proses dinamika dan gerak vertikal, secara umum terbentuk dua jenis awan (Neiburger, 1976) yaitu :

Stratiform ; 
  1. dangkal dan menyebar (disebut juga awan berlapis (layerclouds))
  2. kecepatan gerak vertikal 1-10 cm per detik. 
  3. Dihasilkan oleh pengangkatan udara konvergensi horizontal atau akibat perputaran atau turbulensi ireguler yang meluas sehingga gerak vertikalnya kecil dan awan tersebar lebih seragam untuk wilayah yang luas.
Cumuliform ; 
  1. awan dengan dimensi vertikal dan horizontal hampir seragam sekitar 1-10 km. 
  2. Gerak vertikal dengan kecepatan 1-10 m per detik terus menerus untuk periode pendek sekitar 30 menit 
  3. Dihasilkan oleh gerak konvektif karena ketidakstabilan hidrostatik; secara potensial udara yang lebih ringan terangkat dalam pusat sel konvektif dan udara lebih berat turun.
  4. Selama itu paket udara mengalami gerakan ke atas dan ke bawah, beberapa di antaranya dipindahkan ke atas sekitar 5 km atau bahkan untuk thunderstorm lebih dari 10 km.  
  5. Pada kondisi atmosfer stabil, pertumbuhan awan terganggu, bahkan awan menjadi tidak potensial untuk turunnya presipitasi. 
Kabut
Kabut adalah awan yang ada di permukaan. Kabut terbentuk ketika udara di permukaan didinginkan dan menyebabkan kondisi jenuh (RH 100%). 
Kabut radiasi atau kabut permukaan (Radiation fog atau ground fog) dihasilkan oleh pendinginan atmosfer dekat permukaan akibat emisi radiasi gelombang panjang.  Biasanya cukup dangkal dan berkembang hingga sore hari.  Sesaat sebelum matahari terbit kabut radiasi menghilang karena pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.
Kabut lereng; yang terbentuk ketika udara mengalir melalui topografi yang lebih tinggi.  Pada kasus ini udara didinginkan secara adiabatik dan sering ditemukan di sisi lereng arah tujuan angin (windward) dari suatu pegunungan.
Kabut adveksi; terbentuk ketika udara mengalir di atas suatu permukaan yang berbeda suhunya.  Adveksi udara hangat dapat menghasilkan kabut jika melalui suatu permukaan yang dingin.
Kabut evaporasi; adalah jenis khusus dari kabut adveksi.  Terbentuk ketika udara dingin meluas ke atas suatu permukaan yang lebih hangat baik itu tubuh air atau daratan.  Kabut terbentuk ketika air dari permukaan menguap masuk ke udara dingin dan menjadi jenuh. Kabut jenis ini disebut juga steam fog atau sea smoke.
Kabut frontal (frontal frog) adalah jenis kabut yang timbul akibat adanya front, khususnya front panas.  Hujan yang turun dan masuk ke dalam front panas akan mengalami evaporasi sehingga akan menambah kandungan uap air di atmosfer.  Kabut terbentuk ketika jumlah air di atmosfer di atas front mencapai titik jenuh (RH 100%) 
                  
Demikian pembahasannya, Semoga Bemanfaat Buat teman-teman ya., Jangan lupa Subscrib dan Share Ke Sosmed, agar artikel inisemaki bermanfaat.
Selamat Belajar, Semangat Belajar, Semoga Sukses selalu,, Salam SUKSES BERSAMA

0 komentar